Pemerintahan akan kembali menata kebijakan subsidi, setelah berhasil menghapus subsidi bensin Premium, dan hanya memberi subsidi tetap pada minyak solar Rp 1.000/liter. Kali ini pemerintah akan mengalihkan subsidi listrik dan elpiji. Khusus pengalihan subsidi elpiji, keluarga miskin akan diberi uang tunai melalui 'kartu sakti' sekitar Rp 50.000/bulan.
"Asumsinya Rp 50.000/bulan, itu baru perhitungan awal, kita masih evaluasi lagi," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, ditemui di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (26/6/2015).
Pemerintah patut khawatir, karena besaran subsidi elpiji 3 kg makin meningkat tiap tahun. Tahun ini saja anggaran subsidi elpiji sudah mencapai Rp 28 triliun lebih. Apalagi dalam rapat Komisi VII DPR disepakati volume elpiji tabung 3 kg antara 6,5 juta metrik ton (MT) hingga 6,65 juta MT pada 2016.
Apalagi, selama ini elpiji 3 kg banyak dinikmati masyarakat mampu atau masyarakat menengah ke atas. Siapapun bisa membeli elpiji 3 kg di pasar umum.
Wiratmaja mengatakan, nantinya harga elpiji 3 kg di masyarakat berdasarkan harga keekonomian. Masyarakat miskin akan uang melalui Kartu Keluarga Sejahtera, atau kartu-kartu lainnya. Uang Rp 50.000/bulan, sebagai bantuan bagi masyarakat miskin untuk membeli elpiji 3 Kg.
"Katakan saja harga elpiji yang disubsidi per tabung Rp 20.000, jadi satu bulan Rp 60.000 (3 tabung). Sementara harga riilnya (tidak disubsidi) Rp 100.000 lebih, jadi asumsi pertama kita pakai Rp 50.000 untuk satu keluarga dalam satu bulan," jelasnya. detik.com
Posting Komentar